AstraSatu Indonesia

Berita Astra Digital

Astra Digital Academy Immersion Day x Google Cloud

Astra Digital Immersion Day kedua tahun 2024, kembali digelar Senin (1/4) di kantor Google Indonesia, gedung Pacific Century Place Tower Kawasan SCBD, Jakarta Selatan. Acara kali ini diikuti sekitar 76 peserta secara offline, dan 35 peserta online dari 39 unit bisnis di lingkungan Grup Astra.   

Astra Digital Academy Immersion Day x Google Cloud

Para peserta cukup antusias karena mendapat kesempatan untuk melihat live demo bagaimana ekosistem Google Cloud Indonesia digunakan untuk mendukung dalam bidang pekerjaan masing-masing. Selain itu dipaparkan juga peranan chatbot canggih Gemini serta kolaborasi Gen AI khususnya dalam membantu bidang marketing digital.

HA1Nh1VAuwoDqcSGFUrzkvzUaqZ-RMvzu66KuS7o9rNICB0E5BIqPe3pzdfxlSRQXn-dOTcfw_dTZ7wuqHmzx3V3fmGkNBmVZ8iJIH3xDFqgZ_EsCNjhHyCfQ4RfrBul9sM7stcvdrY8cpzxKJ5Q-RA

Dalam pembukaan sesi, Paul Soegianto selaku Chief of Group Digital Strategi Astra Digital Internasional menekankan bagaimana peranan Gen AI telah berkembang sangat pesat. Ia juga menjelaskan agar setiap orang dapat beradaptasi dan memanfaatkan teknologi tersebut agar dapat menunjang kinerjanya.

Inspirasi Google 

Sebelum membahas lebih dalam tentang Gen AI, para peserta diajak mengenal secara singkat mengenai Google Innovation History & Culture yang dipaparkan oleh Amri Nur selaku Solution Consultant Google Workspace & Gemini.

“Bapak Ibu mungkin bertanya, apa yang membuat Google berinovasi sedemikian rupa sehingga kita bisa lihat dan rasakan sampai hari ini? Kuncinya ada pada misi perusahaan yaitu : to organize the world information, and make it universally accessible and useful,” terang Amri.

Dari kalimat sederhana tersebut menjadi semangat perusahaan teknologi raksasa itu untuk terus melakukan inovasi dan memastikan semua informasi atau produk yang dihasilkan bermanfaat bagi banyak orang. 

“Di Google, budaya inovasi dilandasi dengan 4 pilar yaitu transparansi, ownership, kolaborasi dan menerima risiko atau risk-taking,” ujar Amri.

bq4qNkzU4Zfc0JHEq7Ok5NB3y4OOPEz2efmwFECyxzsSTMgpm-eIhqVnqboid03GB2VrXxXPyI5WZ-63ok182roqvxV1slJTnS4Cr7mhmk0LdTW5qCKYVSFOM_6TYWEGVBRsAJOCe6tE1e1flpsDo40

Transparansi artinya share everything you can. Dengan berbagai banyak informasi pada kolega maka akan tercipta lahirnya inovasi baru. Bahkan sebulan sekali CEO Google Sundar Pichai membagikan update kepada seluruh karyawan mengenai apa saja yang tengah dikembangkan perusahaan. 

Sementara ownership artinya setiap karyawan didorong bertanggung jawab dan berkontribusi pada setiap ide yang dikembangkan. Misalnya dengan program yang diberi nama "20% Project" yang mendorong setiap karyawan untuk mendedikasikan 20% waktu mereka untuk melakukan proyek baru di luar pekerjaan rutinnya.  

Kolaborasi artinya kerjasama dengan semua orang agar produk yang sedang dikembangkan dapat maksimal. Kolaborasi difasilitasi oleh Google Workspace dimana tersedia banyak tools untuk dapat dipakai bersama-sama dalam mencapai efisiensi, keamanan dan produk akhir yang berguna bagi banyak orang.

Pilar terakhir adalah risk-taking atau menerima risiko. Bagaimana jika sebuah ide berakhir gagal? Google menjamin setiap kegagalan akan dipelajari dan bukan berakhir dengan hukuman. Hal ini membuat setiap karyawan dapat menghasilkan ide-ide besar tanpa takut gagal.

Inovasi terus menerus inilah yang membawa Google menjelma menjadi perusahaan teknologi besar. Hingga di era kecerdasan buatan (AI) perusahaan turut menjadi pemain penting dengan menyiapkan ekosistem Gen AI yang lengkap.

The Era of Gemini dan Gen AI

Sesi berikutnya The Era of Gemini & Gen AI dipaparkan oleh Doddi Priyambodo selaku Google Cloud Partner Solution Consultant dan Gen AI Ambassador. 

“Kecerdasan buatan sebenarnya sudah dimulai sejak lama, namun teknologi jaman dahulu jauh berbeda dengan yang sekarang. Dalam beberapa tahun ke depan, Gen AI akan merubah wajah industri,” ujar Doddi.

ZJhYc-y3WA9oexL7glOTb1BIAbTIHlce-wyS-Pxd8uyehN2QsWKhw3ssc6q5odBiLbK1A0Aeq02nIYY5Qpr9jbK0iGIJ6PMPJJrkmDwjT5zZcaZwRCWdYfve0YSr7vmVfUY83PtNnU4lue1EQwaC2WA

Saat ini Gen AI bekerja dengan triliunan parameter sehingga dapat menyelesaikan masalah secara spesifik. Canggihnya lagi, Gen AI akan lebih powerful jika disandingkan dengan data yang akurat. 

Misalnya dua perusahaan yang bergerak di bidang yang sama tapi memiliki data pelanggan berbeda. Maka Gen AI akan merekomendasikan hal yang berbeda ketika diminta menyelesaikan masalah berdasarkan data-data tersebut. 

Salah satu penerapan kecerdasan buatanI oleh Google adalah lewat platform Gemini. Menurut Doddi, Gemini, adalah model Gen AI terbaik karena berbeda dengan platform sejenis yang diluncurkan oleh perusahaan lain.

“Perbedaannya dengan model lainnya adalah Multi Model Listening. Artinya, Gemini merekomendasikan solusi berdasarkan banyak sumber terpercaya. Kemudian Gemini punya banyak versi, yang dapat dipilih sesuai preferensi pengguna. Dan terakhir, Gemini dibuat dengan responsible AI untuk keamanan dan kenyamanan pengguna,” tegas Doddi.  

Peran Gen AI Dalam Meningkatkan Produktivitas

Pada sesi meningkatkan produktivitas dengan Google Workspace dan Gemini kembali dibawakan oleh Amri Nur. Kali ini dia memberikan live demo sehingga pemaparan berjalan lebih hidup.

yiTu5jYvR08AX0VDzU0oadO9OTIA0M5gMSJbsD05YX2d00OV12UnMfzU1TY7FXZjD4j8_jvbUzjhFtGxt-DOwu_0RcHQvoEdpy40wCuiYM3tLh83exXVepXfDNGUeuEAOAiU8G6cG5-Fb9iNHxPpPOk

Amri menjelaskan beragam produk Google Workspace, misalnya Gsheet, Gdocs, Gmeet, Calendar, yang telah familiar digunakan. Kesemua produk tersebut telah menggunakan Gen AI untuk membuat pemakainya lebih efisien. 

Misal di dalam Gmeet, saat peserta berhalangan namun ingin menanyakan sesuatu, maka dia dapat menuliskan pertanyaan tersebut pada form. Kemudian Gen AI akan meneruskannya ke forum dan mencatat semua jawabannya untuk kemudian dikembalikan pada yang bersangkutan. Keren bukan?

Gen AI juga sangat berguna bagi para pegiat marketing. Google memiliki Gen AI for Marketing yang dapat membantu untuk merancang suatu campaign, memberikan marketing insight, demografi audiens hingga membantu membuatkan email blast, postingan media sosial dan website.

OGQzc0-aITgsjo1I9weT_rAJLZxXYv1zCC1GpwGoJjH8rQm3qM71FlO9P-iCFP4YoD6dzZTaFjUlHjIktjT826NGtyKfXxywqx44gjRx8__UZayQNMAUNCJW7jeBZgDR3Xb7ewWfioOQ50qNG3Hp4Fc

Dalam demo lainnya, Gen AI dapat digunakan untuk menyortir berkas-berkas lamaran (CV), dokumen, inventory data lainnya secara mudah. Proses sortir sederhana secara tradisional jelas akan memakan waktu, tergantung berapa banyak data yang diperlukan. 

Masalah itu dapat dihindari dengan produk Google yaitu Lucidius yang hadir dalam format Google Chrome extension. Gen AI ini secara mudah dan cepat dapat membantu melakukan pekerjaan-pekerjaan repetitif yang memakan waktu sehingga membantu efisiensi pekerjaan.

Dengan penerapan Gen AI pada produk-produk Google, pengguna jelas semakin terbantu untuk melakukan efisiensi dan meningkatkan kualitas pekerjaan menjadi lebih baik lagi. Bagaimana dengan kamu, apakah sudah mencoba kecanggihan Gen AI pada produk-produk layanan Google Workspace?

Terimakasih Google Indonesia telah menjamu Insan Astra dan berbagi insight penting yang dapat menjadi bekal penerapan teknologi khususnya Gen AI. Bagi seluruh Insan Astra, jangan lupa daftar dan ikutan Astra Digital Academy Immersion Day berikutnya ya!

Artikel Sebelumnya
Berlangganan buletin kami untuk pembaruan
Astra Digital

Quick Menu

Lainnya

© 2025 AstraDigital

Punya Pertanyaan?

Terhubung dengan kami

Globe