Berita Astra Digital
Dari Konten ke Komersial: Tren Live Streaming yang Tak Terhindarkan di Era Creatornomics
18 Nov 2024
Di era Creatornomics, Multi-Channel Network (MCN) berfungsi sebagai penghubung antara kreator konten dan brand, menyediakan layanan seperti pengelolaan kreator, produksi konten profesional, strategi pemasaran berbasis data, hingga solusi e-commerce untuk memaksimalkan potensi ekonomi digital...

Di era digital yang serba terhubung saat ini, tiap individu punya kesempatan untuk menjadi kreator konten, atau influencer hingga pengusaha mandiri. Tren ini sendiri, disebut "Era Creatornomics", era yang memungkinkan mereka membangun brand pribadi dan menghasilkan pendapatan melalui platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube.
Fenomena ini menjadikan 'ekonomi kreator' sebagai pilar penting ekonomi digital global. Bahkan, survei Nielsen juga menyebut bahwa 80% konsumen di Asia kini mengandalkan influencer dan ulasan mereka untuk menentukan pilihan sebelum membeli sebuah produk.
Lagi-lagi, hal ini menunjukkan bahwa rekomendasi virtual telah menjadi salah satu metode paling efektif dalam memengaruhi keputusan pembelian. Selain itu, fakta ini memang memperlihatkan bagaimana media sosial telah mengubah secara signifikan pola belanja konsumen modern.
Bicara soal tren di media sosial, saat ini salah satu tren yang dalam beberapa tahun terakhir ini juga turut mengubah perilaku belanja konsumen adalah Live Commerce. Konsep ini memungkinkan brand untuk menciptakan interaksi yang lebih erat dengan konsumen, memberikan informasi mendalam tentang produk, hingga mendorong konsumen untuk melakukan pembelian secara langsung.
Tren live commerce, awalnya dimulai dari China pada 2016 silam sebagai pasar livestreaming terbesar di dunia. Dari survei yang melibatkan 2.668 orang responden di China, didapatkan hasil bahwa Taobao/Diantao menjadi platform live commerce yang paling banyak digunakan (74%). Disusul Douyin, platform serupa TikTok di China (51%), lalu Pinduoduo (26%), JD (15%) serta WeChat Video Channel dan Kuaishou (8%), serta platform lainnya (3%).
Di Indonesia sendiri, fenomena ini diperkenalkan melalui platform e-commerce asal China, seperti Lazada, hingga kini menjadi sangat booming dengan istilah shoppertainment yang dipopulerkan oleh TikTok.
Shoppertainment sendiri merupakan perdagangan berbasis konten yang mengutamakan hiburan dan edukasi, sekaligus mengintegrasikan konten dan komunitas untuk menciptakan pengalaman belanja yang imersif atau menyeluruh. Pendekatan ini menciptakan cara yang menarik bagi brand untuk mengubah interaksi mereka dengan konsumen melalui format "video-first, sound-on".
Studi TikTok dan Boston Consulting Group (BCG) soal shoppertainment mengungkap sebanyak 83% dari responden Indonesia menyatakan bahwa mereka menonton video yang kemudian berlanjut menjadi pembelian. Selain itu, konten video mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli kategori fashion, kecantikan, dan elektronik mencapai lebih dari 50%.
Live Streaming dan Lahirnya Industri Multi-Channel Network (MCN)
Dalam dunia pemasaran digital yang terus berkembang saat ini, strategi live streaming makin penting dilakukan untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan meningkatkan interaksi dengan konsumen.
Live streaming memungkinkan brand untuk menghadirkan produk secara langsung kepada konsumen, menciptakan pengalaman yang autentik dan interaktif.
Dengan adanya interaksi langsung antara brand dan audiens, live streaming dapat menciptakan keterlibatan yang lebih dalam, mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, dan memperkuat loyalitas merek.
Apalagi saat ini, platform seperti TikTok, Shopee dan media sosial lainnya menjadi saluran yang sangat populer untuk live streaming, sebab penggunaannya yang luas di kalangan generasi muda.
Melihat potensi besar live streaming ini, banyak brand kemudian bermitra dengan Multi-Channel Network (MCN) untuk mengoptimalkan strategi live streaming mereka, dan menjangkau audiens di berbagai titik sentuh, mulai dari media sosial hingga platform e-commerce.
Apa itu Multi-Channel Network (MCN)?
Multi-Channel Network (MCN) adalah perusahaan yang berperan sebagai mitra bagi para kreator konten, terutama di platform digital seperti TikTok, Shopee, dan Youtube. MCN menawarkan berbagai layanan dan dukungan kepada para kreator, dengan tujuan utama membantu mereka untuk tumbuh dan berkembang dalam kariernya.
Dukungan yang diberikan pun mencakup optimasi kanal untuk meningkatkan performa, analisis data berbasis kinerja untuk memberikan insight strategis, serta pengembangan strategi kemitraan brand guna menjalin kolaborasi yang menguntungkan.
MCN hadir sebagai jembatan penghubung antara brand dan kreator. Sebab, MCN memiliki keahlian untuk memahami audiens dan menyesuaikan strategi pemasaran brand dengan lebih tepat. MCN juga memiliki sumber daya, platform, dan jaringan influencer yang dapat mempercepat proses adopsi dan distribusi konten di berbagai saluran.
Banyak yang menyamakan MCN dan Influencer Agency, tapi sebetulnya mereka berbeda.
MCN memiliki pendekatan lebih komprehensif, sedangkan Influencer Agency lebih transaksional. Influencer Agency lebih berfokus pada penggunaan influencer untuk brand campaign berbasis proyek. Sementara MCN tidak hanya mendukung kreator, tapi juga brand dalam menciptakan konten berkualitas tinggi. MCN bukan hanya fokus pada pengembangan kanal dan monetisasi kreator secara jangka panjang, tetapi juga membantu brand menghasilkan Gross Merchandise Value (GMV) dengan lebih maksimal
Dampak MCN bagi Brand, Konsumen, dan Kreator di Indonesia
Adanya MCN memberikan dampak yang signifikan bagi konsumen, brand, dan kreator konten di Indonesia, karena menciptakan ekosistem digital yang saling terhubung dan saling menguntungkan.
Bagi brand, MCN membantu brand mengoptimalkan strategi pemasaran dengan menjangkau audiens yang lebih spesifik melalui jaringan kreator yang relevan, meningkatkan engagement dengan konsumen melalui konten kreatif dan interaktif yang dihasilkan oleh kreator, meningkatkan visibilitas brand dan memperkuat brand awareness. Selain itu, melalui integrasi e-commerce dan kolaborasi dengan kreator yang berpengaruh, brand juga dapat meningkatkan konversi penjualan.
Di sisi lain, konsumen bisa mendapatkan pengalaman yang lebih personal dalam berinteraksi dengan produk dan layanan. Konsumen kini tidak hanya melihat promosi secara pasif, tetapi dapat terlibat langsung melalui live streaming atau konten yang terasa lebih autentik. Selain itu, konsumen juga mendapatkan informasi yang lebih relevan, informatif, dan trusted, sehingga menciptakan kepercayaan yang lebih besar terhadap produk yang direkomendasikan. Integrasi e-commerce dengan konten pun memudahkan konsumen untuk melakukan pembelian secara langsung.
Sementara itu, kreator konten dapat memperluas sumber pendapatan mereka, mulai dari endorsement, bagi hasil pendapatan iklan, hingga afiliasi. MCN juga membantu kreator meningkatkan kualitas konten melalui pelatihan, analisis data, serta akses ke jaringan kreator lainnya, yang berdampak pada pertumbuhan audiens yang lebih cepat. Hal ini tentunya dapat membantu kreator untuk mengembangkan karier jangka panjang mereka.
Dengan manfaat yang begitu luas, MCN bukan hanya menjadi penggerak utama dalam ekonomi digital, tetapi juga menciptakan peluang baru yang menguntungkan bagi semua pihak dalam ekosistem ini. Implikasinya melampaui aspek finansial, mencakup transformasi cara konsumen, brand, dan kreator berinteraksi dalam era digital yang semakin maju.
Astra Digital Immersion Day ke Warna Emas Indonesia (WEI.ID)
Pada awal Oktober lalu, Astra Digital melalui program Immersion Day berkesempatan berkunjung dan belajar mengenai MCN ke kantor WEI.ID, salah satu MCN di Indonesia. WEI.ID merupakan salah satu partner dari TikTok, Shopee, dan YouTube di Indonesia. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai unit bisnis grup Astra.
Peserta mendapatkan materi seputar industri MCN, tren media sosial terbaru, dan berkeliling melihat fasilitas studio live streaming WEI.ID. Dalam kesempatan ini, Founder & CEO WEI.ID, Baby Antoneta, juga memaparkan tren kategori produk yang berkembang dengan contoh dari China.
Ia menyontohkan, di China kategori beauty mengalami pertumbuhan hingga 65%, namun juga menghadapi penurunan akibat pasar yang mulai jenuh dan tingkat persaingan yang tinggi. Sementara itu, kategori otomotif menunjukkan pertumbuhan sebesar 15%, menjadikannya peluang yang menarik.
Sebagai bagian dari kegiatan, peserta juga diajak mengikuti simulasi dan praktik pre-campaign canvas. Sesi ini memberi kesempatan bagi peserta untuk merancang strategi kampanye digital yang relevan dengan brand masing-masing, serta mengaplikasikan wawasan yang didapatkan selama acara.
Penasaran dengan keseruan program Astra Digital Immersion Day berikutnya? Nantikan di tahun depan untuk pengalaman dan pembelajaran baru yang lebih menarik, ya!