Digitalisasi Dunia
Dari Smartwatch ke Smart Factory: Evolusi Wearables dan IoT di Dunia Industri
19 Mar 2025
Dulu, smartwatch hanya sekadar pelacak langkah dan detak jantung. Kini, wearables devices bisa menyelamatkan banyak nyawa di pabrik, mengurangi kecelakaan, bahkan berkomunikasi dengan mesin. Bagaimana wearables yang terkoneksi dengan IoT berevolusi menciptakan industri yang lebih cerdas?

Teknologi wearable semakin berkembang pesat. Dulu, perangkat seperti smartwatch hanya digunakan untuk memantau langkah kaki atau detak jantung. Namun kini, wearables menjadi bagian integral dalam dunia industri. Mereka bukan hanya sekadar gadget pribadi, melainkan alat penting dalam menjaga keselamatan pekerja dan meningkatkan efisiensi operasional. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana wearable devices berkolaborasi dengan Internet of Things (IoT) untuk menciptakan industri yang lebih aman, efisien, dan produktif, serta beberapa tantangan yang turut muncul akibat perkembangan teknologi ini yang perlu kita waspadai.
Wearables dan IoT: Perkembangan dari Masa ke Masa
Perkembangan dan Tren Internet of Things (IoT)
IoT mengacu pada jaringan perangkat yang saling terhubung melalui internet, memungkinkan pertukaran data tanpa intervensi manusia. Awalnya, IoT banyak diterapkan dalam sektor industri untuk memantau dan mengendalikan mesin produksi. Namun, seiring waktu, penerapannya meluas ke berbagai bidang, termasuk kesehatan dan keselamatan kerja. Contohnya, sensor IoT dapat mendeteksi kondisi lingkungan kerja yang berpotensi berbahaya, seperti kebocoran gas atau suhu ekstrem, dan memberikan peringatan dini kepada pekerja dan supervisor.
Perkembangan dan Tren Wearable Technology
Wearable technology merujuk pada perangkat elektronik yang dapat dikenakan, seperti smartwatch dan gelang kesehatan, yang dirancang untuk memantau berbagai parameter kesehatan pengguna. Awalnya, perangkat ini fokus pada pemantauan aktivitas fisik dan kesehatan pribadi. Namun, dengan kemajuan teknologi, wearable kini dilengkapi dengan sensor canggih yang dapat mendeteksi tanda-tanda vital, seperti detak jantung, tekanan darah, dan tingkat stres. Informasi ini tidak hanya berguna bagi individu tetapi juga dapat digunakan untuk meningkatkan keselamatan kerja. Misalnya, wearable dapat memberikan peringatan jika pekerja mengalami kelelahan atau stres berlebihan, sehingga mencegah potensi kecelakaan.
Wearables dan IoT: Membentuk Ekosistem Cerdas untuk Keselamatan Kerja
Perangkat wearable kini tidak hanya digunakan untuk memantau kesehatan pribadi, tetapi juga berperan penting dalam meningkatkan keselamatan kerja, terutama di sektor industri berat seperti manufaktur dan pertambangan. Teknologi ini mampu mendeteksi kondisi fisik pekerja, termasuk detak jantung, suhu tubuh, dan tingkat stres, sehingga dapat mengidentifikasi tanda-tanda kelelahan atau beban kerja berlebih yang berpotensi menyebabkan kecelakaan.
Pentingnya teknologi ini semakin jelas terlihat dalam data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), yang mencatat lebih dari 370 ribu kasus kecelakaan kerja pada 2023, meningkat hampir 40% dari tahun sebelumnya, yang mencatat sekitar 265 ribu kasus pada 2022. Selain itu, menurut National Safety Council, kelelahan di tempat kerja bisa menimbulkan kerugian hingga $186 miliar per tahun akibat penurunan produktivitas.
Dengan adanya pemantauan kesehatan melalui perangkat wearable, banyak kecelakaan dapat dicegah lebih awal, sehingga mengurangi risiko cedera serius dan kerugian finansial yang besar. Misalnya, teknologi seperti exosuit dari Verve Motion dapat mengurangi sekitar 40 persen beban pada punggung pekerja, serta mengurangi hingga 85 persen risiko cedera pada punggung dan pinggul. Selain itu, teknologi ini juga meningkatkan produktivitas pekerja antara 3 hingga 7 persen, yang berdampak positif pada retensi dan perekrutan pekerja. Ini menunjukkan bagaimana perangkat wearable tidak hanya mencegah cedera, tetapi juga membantu meningkatkan kinerja dan kesejahteraan pekerja.
Seiring dengan integrasi perangkat wearable dan Internet of Things (IoT), peranannya kini semakin berkembang, tidak hanya dalam pemantauan kesehatan pekerja, tetapi juga dalam pengawasan mesin secara real-time. Garmin dan Samsung merupakan contoh perusahaan yang memanfaatkan kekuatan integrasi ini. Pada produk-produk mereka, perangkat wearable dapat mendeteksi tanda-tanda kelelahan atau stres pada pekerja. Berdasarkan temuan tersebut, sistem IoT dapat secara otomatis mengirimkan peringatan kepada supervisor atau bahkan menyesuaikan beban kerja mesin. Teknologi ini menciptakan lingkungan kerja yang lebih responsif dan terhubung, meningkatkan keselamatan pekerja sekaligus menjaga efisiensi produksi.
Salah satu inovasi penting dalam perangkat wearable adalah kemampuannya untuk berinteraksi dengan sistem secara otomatis. Jika sebelumnya perangkat ini hanya mengumpulkan data pengguna, kini wearables menjadi bagian dari ekosistem cerdas yang dapat berkomunikasi langsung dengan lingkungan kerja. Misalnya, sensor proximity dapat memberikan peringatan kepada pekerja yang terlalu dekat dengan mesin yang beroperasi atau bahkan secara otomatis menghentikan peralatan sebelum terjadi tabrakan.
Dengan perkembangan ini, wearable devices tidak hanya berperan dalam meningkatkan keselamatan pekerja, tetapi juga mempercepat respons terhadap potensi bahaya. Teknologi ini membantu menekan angka kecelakaan kerja dan cedera sekaligus menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, efisien, dan produktif.
Manfaat Utama: Efisiensi dan Penghematan Biaya
Integrasi wearable devices dengan Internet of Things (IoT) memberikan manfaat besar bagi industri, terutama dalam meningkatkan efisiensi operasional dan menekan biaya perawatan. Di sektor manufaktur, misalnya, wearable yang memantau kondisi mesin dapat mendeteksi potensi kerusakan sebelum terjadi kegagalan besar. Dengan pemeliharaan prediktif berbasis data real-time, perusahaan dapat mengurangi biaya perbaikan reaktif yang umumnya jauh lebih mahal. Selain itu, pemantauan kinerja pekerja secara langsung membantu perusahaan mengoptimalkan alokasi sumber daya, merencanakan perawatan mesin lebih tepat waktu, serta mengurangi downtime, sehingga meningkatkan efisiensi lini produksi.
Namun, manfaat wearable tidak hanya sebatas efisiensi tetapi juga mengurangi risiko kecelakaan kerja. Salah satu contoh penerapan yang efektif adalah PepsiCo, yang memanfaatkan teknologi Reflex dari Kinetic di 34 pabrik Frito-Lay untuk menekan angka cedera kerja. Reflex adalah sensor wearable yang mendeteksi postur berisiko tinggi, seperti membungkuk atau memutar tubuh secara berlebihan—gerakan yang sering menyebabkan cedera akibat ketegangan berulang (repetitive strain injuries).
Teknologi ini bekerja dalam dua tahap utama. Pertama, Reflex memberikan getaran peringatan real-time saat pekerja melakukan postur berisiko, membantu mereka menyesuaikan posisi agar lebih aman. Kedua, data yang dikumpulkan dikirim ke dasbor berbasis cloud, memungkinkan manajemen menganalisis pola kerja dan meningkatkan ergonomi di tempat kerja.
Dampaknya sangat signifikan. Studi dari Kinetic menunjukkan bahwa penggunaan Reflex berhasil mengurangi cedera akibat keseleo dan ketegangan otot hingga 19% serta menurunkan kehilangan jam kerja akibat cedera hingga 67% dalam enam bulan pertama penerapan (YoY). Selain itu, perusahaan mencatat penghematan biaya klaim cedera hingga 54%, membuktikan bahwa wearable devices tidak hanya meningkatkan keselamatan tetapi juga mengurangi beban finansial perusahaan akibat kecelakaan kerja.
Di sektor lain, seperti konstruksi dan pertambangan, wearable yang memantau detak jantung dan suhu tubuh pekerja dapat mendeteksi kelelahan atau dehidrasi sebelum menjadi risiko serius. Jika masalah terdeteksi, sistem dapat segera memberikan peringatan agar tindakan pencegahan dilakukan, mengurangi kemungkinan insiden lebih lanjut.
Selain keselamatan pekerja, wearable juga membantu meminimalkan downtime mesin, yang sering kali menjadi penyebab utama kerugian dalam industri. Dengan pemantauan kondisi mesin secara otomatis, perusahaan dapat melakukan perawatan preventif yang lebih efektif, menghindari perbaikan mahal, serta mencegah gangguan besar dalam operasional.
Secara keseluruhan, wearable devices yang terintegrasi dengan IoT bukan hanya sekadar alat pemantau, tetapi juga mendorong efisiensi, mengurangi risiko kecelakaan, serta meningkatkan produktivitas dan penghematan biaya di berbagai sektor industri.
Tantangan Keamanan dan Privasi: Menjaga Data yang Sangat Sensitif
Meskipun perangkat wearable dan integrasi IoT membawa banyak manfaat, tantangan terbesar yang harus dihadapi adalah keamanan dan privasi data. Semakin banyak data yang dikumpulkan—seperti detak jantung, suhu tubuh, dan tingkat stres pekerja—semakin tinggi risiko penyalahgunaannya. Pekerja mungkin merasa tidak nyaman jika data kesehatan mereka dipantau dan disimpan tanpa transparansi mengenai bagaimana informasi tersebut digunakan.
Selain itu, semakin luasnya konektivitas perangkat meningkatkan potensi serangan siber. Jika data wearable jatuh ke tangan yang salah akibat peretasan atau kebocoran data, dampaknya bisa sangat merugikan, baik bagi pekerja maupun perusahaan. Kasus GetHealth menjadi contoh nyata, di mana 61 juta data pengguna bocor, termasuk nama, tanggal lahir, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, usia, dan lokasi pengguna. Yang lebih mengkhawatirkan, data ini dapat tersinkronisasi dengan berbagai aplikasi kesehatan populer seperti Apple HealthKit, Google Fit, S Health, dan FatSecret, membuka celah bagi kejahatan siber, seperti phishing email yang disesuaikan dan penipuan berbasis data pribadi.
Selain risiko bagi individu, data yang dikumpulkan perangkat wearable juga menyimpan informasi sensitif tentang performa mesin dalam industri. Jika data ini bocor, pihak tidak bertanggung jawab dapat mengeksploitasi kelemahan sistem untuk menyusup ke infrastruktur perusahaan atau merusak operasional bisnis.
Oleh karena itu, keamanan dan enkripsi data harus menjadi prioritas utama bagi perusahaan yang menggunakan wearable dan IoT. Teknologi seperti blockchain dan kecerdasan buatan (AI) dapat diterapkan untuk melindungi informasi sensitif, mencegah kebocoran data, serta mencegah akses tidak sah. Dengan langkah-langkah keamanan yang lebih ketat, risiko kebocoran dan penyalahgunaan data dapat diminimalkan, sehingga perangkat wearable dapat digunakan dengan lebih aman dan efektif.
Masa Depan Industri yang Lebih Cerdas: Kolaborasi Wearables, 5G, dan AI
Melihat ke depan, masa depan wearables di industri akan semakin cerdas dan terhubung, terutama dengan dukungan dari 5G dan AI. 5G akan memungkinkan transmisi data yang lebih cepat dan lebih stabil, yang sangat penting untuk aplikasi real-time di lingkungan industri yang membutuhkan respons cepat, seperti pemantauan kondisi mesin atau keselamatan pekerja.
Sementara itu, AI akan semakin berperan dalam menganalisis data yang dikumpulkan oleh perangkat wearable dan IoT. Dengan kemampuannya untuk memproses informasi dalam jumlah besar secara otomatis, AI bisa memberikan feedback langsung kepada pekerja atau manajer, memberi mereka gambaran yang lebih jelas tentang kondisi mesin atau kesehatan pekerja. Misalnya, jika AI mendeteksi bahwa suhu tubuh seorang pekerja meningkat secara signifikan, ia bisa segera memberi peringatan untuk memastikan pekerja tersebut mendapatkan perawatan yang diperlukan.
Secara keseluruhan, kombinasi antara wearable devices, IoT, 5G, dan AI akan membentuk ekosistem industri yang lebih aman, efisien, dan produktif. Pekerja dan perusahaan akan lebih siap menghadapi tantangan, mengurangi resiko kecelakaan, dan mengoptimalkan operasional mereka dengan cara yang lebih cerdas dan terhubung.
Kesimpulan: Transformasi Digital di Dunia Industri
Transformasi teknologi yang terjadi dengan integrasi wearables dan IoT di industri adalah contoh jelas bagaimana teknologi tidak hanya mengubah cara kita hidup, tetapi juga cara kita bekerja. Dengan penggunaan yang tepat, teknologi ini dapat meningkatkan keselamatan, efisiensi, dan keamanan, serta mengurangi biaya dan kerugian akibat kecelakaan atau kerusakan mesin.
Namun, perusahaan juga harus sangat hati-hati dalam menjaga keamanan data dan privasi pekerja, karena teknologi ini mengumpulkan informasi yang sangat sensitif. Dengan adanya regulasi yang tepat dan teknologi pendukung seperti blockchain untuk melindungi data, industri dapat memanfaatkan potensi wearable devices dan IoT untuk menciptakan dunia kerja yang lebih aman dan lebih produktif.
Masa depan industri semakin mengarah pada penggunaan teknologi yang lebih terhubung dan lebih cerdas. Dengan dukungan 5G dan AI, kita akan menyaksikan revolusi industri yang lebih proaktif, lebih dinamis, dan tentunya lebih aman.