Digitalisasi Dunia
Geser Google, TikTok Jadi Pilihan Utama Gen Z untuk Search Engine, Kok Bisa?
1 Jul 2024
Dulu TikTok hanya digunakan untuk berbagi video 15 detik berisi tarian, lip-sync, dan make-up challenges. Namun kini, tanpa disangka, TikTok kini menjadi search engine yang diandalkan, terutama oleh gen Z. Apa yang terjadi, kok bisa?

Dalam dunia digital yang terus berkembang, perubahan dalam cara mencari dan mengonsumsi informasi sangatlah dinamis. Awalnya Google selalu mendominasi sebagai mesin pencarian utama di internet selama beberapa dekade. Bahkan Google selalu menjadi pilihan utama saat ingin mencari berbagai informasi.
Namun belakangan, Google yang telah lama menjadi raja mesin pencari, kini menghadapi tantangan baru dari TikTok, platform media sosial berbasis video. Generasi Z, yang dikenal sebagai digital natives, makin mengandalkan TikTok untuk mendapatkan suatu informasi. Apa yang menyebabkan perubahan ini, dan apa implikasinya bagi masa depan pencarian informasi?
TikTok dan Perilaku Pencarian Gen Z
TikTok dikenal sebagai platform yang untuk berbagi konten video pendek yang kreatif dan menghibur. Namun, seiring dengan pertumbuhan penggunaannya, TikTok juga telah berkembang menjadi alat pencarian informasi. Perkembangan ini pun terbilang cukup sukses karena mampu menarik perhatian Gen Z.
Bagi Gen Z, TikTok menawarkan cara yang lebih menarik untuk mendapatkan informasi dibandingkan dengan mesin pencari tradisional seperti Google. Gen Z sendiri adalah orang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an.
Orang yang lahir pada masa itu memang tumbuh bersama dengan perkembangan internet dan teknologi digital. Tak heran jika Gen Z kemudian punya preferensi yang berbeda dalam mengonsumsi informasi dibandingkan generasi sebelumnya.
Gen Z cenderung mencari pengalaman yang lebih interaktif dan visual. Mereka menginginkan informasi yang cepat, ringkas, dan mudah dipahami. Video pendek di TikTok memenuhi kebutuhan ini dengan memberikan informasi dalam format yang mudah diakses dan dicerna.
Misalnya, jika seorang pengguna mencari tips kecantikan, tutorial memasak, atau ulasan produk, Gen Z dapat dengan mudah menemukan video yang relevan dalam hitungan detik. Jadi wajar, jika semakin hari Gen Z makin tertarik dan lebih memilih TikTok sebagai mesin pencarian.
Kekuatan Algoritma dan Komunitas TikTok
Salah satu faktor kunci yang menjadikan TikTok populer sebagai mesin pencari adalah algoritma canggih. Algoritma TikTok sangat efektif dalam menyesuaikan konten yang muncul di beranda pengguna berdasarkan minat dan perilaku Gen Z.
Hal ini berarti bahwa konten yang relevan dan menarik lebih mungkin muncul di depan pengguna, meningkatkan kemungkinan mereka menemukan apa yang sedang cari. Selain itu, TikTok juga punya komunitas pengguna yang aktif dan beragam.
Para kreator konten seringkali memberikan informasi yang detail dan spesifik dalam bentuk video, yang bisa mencakup segala hal mulai dari tutorial DIY hingga penjelasan ilmiah. Komunitas yang terlibat ini menciptakan ekosistem di mana informasi dapat disebarkan dan dipertukarkan dengan cepat.
Implikasi Bagi Google dan Masa Depan Pencarian
Bagi bisnis dan pemasar, pergeseran ini juga memiliki implikasi besar. Para pebisnis perlu lebih aktif di platform seperti TikTok untuk menjangkau audiens Gen Z yang semakin besar. Membuat konten yang relevan dan menarik di TikTok bisa menjadi strategi efektif untuk menarik perhatian serta membangun keterlibatan dengan konsumen muda.
TikTok telah membuktikan dirinya sebagai lebih dari sekedar platform media sosial. TikTok telah menjadi alat pencarian informasi yang sangat digemari oleh Gen Z. Dengan format video yang menarik dan algoritma yang canggih, TikTok menawarkan cara baru yang lebih mudah dan menyenangkan untuk menemukan informasi.
Namun, TikTok tidak menjadi tujuan utama kaum muda secara menyeluruh, melainkan hanya pada topik tertentu seperti pencarian resep, rekomendasi kuliner, musik, dan mode. Sementara secara keseluruhan, Google masih menjadi raja mesin pencari. Bahkan meskipun Gen Z mulai tertarik menggunakan TikTok sebagai mesin pencari. Hal tersebut bisa dilihat dari berbagai survei yang pernah dilakukan.
Studi kasus yang dilakukan Adobe yang melibatkan survey dari 808 orang. Dalam survei tersebut mengatakan jika 1 dari 10 Gen Z memang cenderung mengandalkan Tiktok sebagai mesin pencarian dibandingkan dengan Google. Dari studi tersebut kemudian diperoleh fakta jika 9 dari 10 responden Gen Z masih lebih dominan menggunakan Google.
Meskipun Google masih mendominasi pasar mesin pencari secara keseluruhan, pergeseran preferensi di kalangan Gen Z merupakan sinyal penting bagi masa depan pencarian informasi.
Google perlu beradaptasi dengan tren baru ini dan mungkin mempertimbangkan untuk memperkuat fitur pencarian visual dan video untuk beradaptasi terhadap perubahan perilaku pengguna demi mempertahankan relevansinya di masa depan.