Digitalisasi Dunia
HarmonyOS Next dari Huawei: Penantang Duopoli Raksasa Android dan iOS
6 Feb 2025
Pasar sistem operasi selama ini dikuasai dua raksasa: Android dan iOS. Tapi kini, Huawei meluncurkan HarmonyOS Next—sebuah sistem yang bukan sekadar alternatif, tapi penantang serius. Mampukah ia menggoyahkan dominasi yang telah bertahan selama lebih dari satu dekade?

Larangan pemerintah AS terhadap Huawei pada tahun 2019 lalu menjadi titik balik yang signifikan dalam sejarah perusahaan teknologi asal Tiongkok ini. Dengan alasan keamanan nasional, AS memutus akses Huawei ke berbagai teknologi penting, termasuk layanan Google Mobile Services (GMS) yang menjadi tulang punggung ekosistem Android.
Sanksi tersebut memberikan dampak signifikan pada Huawei. Apalagi, di tengah ketatnya persaingan di pasar teknologi dan kondisi ekonomi digital sekarang. Pendapatan tahunan mereka yang sempat mencapai 858,83 miliar yuan pada tahun 2019, turun drastis menjadi 636,81 miliar yuan pada tahun 2021.
Namun, Huawei tidak tinggal diam. Menjawab tantangan itu, mereka justru menciptakan teknologi mandiri, seperti Chip Kirin dan sistem operasi, yang kini dikenal sebagai HarmonyOS. Langkah ini bukan hanya sebagai strategi bertahan, tetapi juga upaya untuk memutus ketergantungan pada teknologi barat dan membuka jalan bagi ekosistem digital yang lebih mandiri.
Dengan fakta bahwa ada lebih dari 4 miliar pengguna smartphone di seluruh dunia, Huawei melihat potensi besar untuk menciptakan ekosistem alternatif yang lebih fleksibel dan terintegrasi lintas perangkat. Upaya ini untuk mengambil peluang masuk ke pasar sistem operasi yang didominasi oleh Android dan iOS. Sekaligus, Huawei juga berusaha memperkuat posisi mereka di pasar Tiongkok dan negara-negara berkembang lainnya
Teknologi HarmonyOS Next, Sang Penantang Android dan iOS
HarmonyOS sendiri merupakan sistem operasi yang diperkenalkan oleh Huawei sejak 2021 yang lalu. OS ini dirancang untuk bekerja lintas perangkat seperti smartphone, perangkat rumah pintar, dan Internet of Things (IoT), HarmonyOS memiliki tujuan untuk menciptakan ekosistem yang dapat menyatukan berbagai jenis teknologi dalam satu platform.
Hingga Oktober 2024, Huawei HarmonyOS telah digunakan pada lebih dari 1 miliar perangkat, termasuk smartphone seperti Huawei Mate 60 dan Mate X5 yang secara kumulatif telah terjual sekitar 60 juta unit, juga tablet serta perangkat IoT.
Huawei kini juga telah meluncurkan HarmonyOS Next, versi terbaru dengan banyak perubahan besar. Sistem ini kini benar-benar berdiri sendiri tanpa lagi bergantung pada Android. Dengan fitur yang lebih inovatif, HarmonyOS Next memungkinkan pengalaman yang lebih lancar bagi pengguna dan memberikan fleksibilitas lebih besar kepada pengembang aplikasi.
Peningkatan seperti performa yang lebih optimal dan integrasi perangkat yang lebih baik menjadi nilai tambah utama HarmonyOS Next, serta menjadikannya pesaing potensial bagi Android dan iOS. HarmonyOS juga Next memiliki beberapa pembeda dibandingkan dengan Android dan iOS, di antaranya:
Pengalaman Lintas Platform yang Seamless: HarmonyOS Next menawarkan pengalaman yang terintegrasi di berbagai perangkat, mulai dari smartphone, tablet, perangkat IoT (Internet of Things), perangkat wearable, hingga smart appliances dalam satu ekosistem yang didesain dengan fleksibilitas lebih untuk mendukung perangkat IoT dan non-smartphone lainnya.
Efisiensi dan Performa Tinggi: HarmonyOS Next mengadopsi pendekatan unik dalam arsitektur sistemnya. Berbeda dengan Android dan iOS yang mengandalkan struktur besar untuk menangani berbagai fungsi sekaligus, HarmonyOS Next membagi tugas utama ke dalam unit-unit kecil yang bekerja secara mandiri.
Pendekatan ini menjadikan sistem lebih ringan, karena hanya fitur yang diperlukan yang dijalankan pada satu waktu. Sehingga, konsumsi daya menjadi lebih efisien dan kinerja lebih responsif. Keunggulan ini memberikan perbedaan signifikan, terutama dalam mendukung perangkat yang membutuhkan efisiensi tinggi, seperti perangkat IoT dan rumah pintar. Namun, klaim ini masih perlu diuji pada perangkat komersial sebelum dapat dibandingkan secara langsung dengan Android atau iOS.
Ekosistem Terbuka: Huawei membuka platform ini untuk pengembang global, memberikan kesempatan untuk berkontribusi pada pengembangan aplikasi yang mendukung ekosistem HarmonyOS.
Tantangan Besar: Basis Pengguna dan Pengembang
Meskipun memiliki teknologi yang inovatif, HarmonyOS Next masih menghadapi tantangan besar dalam upayanya mengguncang dominasi Android dan iOS. Untuk benar-benar menjadi pesaing kuat, Huawei harus membangun basis pengguna yang besar dan menarik lebih banyak pengembang aplikasi untuk mengembangkan ekosistemnya.
Salah satu tantangan utama adalah adopsi pengguna di luar Tiongkok. Saat ini, sebagian besar pengguna HarmonyOS berasal dari Tiongkok, di mana layanan Google Play tidak tersedia. Namun, di pasar global, pengguna masih sangat bergantung pada Android dan iOS yang memiliki ekosistem aplikasi yang lebih luas. Jika Huawei ingin bersaing, mereka harus meyakinkan lebih banyak konsumen untuk beralih ke perangkat berbasis HarmonyOS.
Di sisi lain, daya tarik bagi pengembang juga menjadi faktor krusial. Ekosistem aplikasi yang kuat sangat bergantung pada jumlah developer yang bersedia membuat dan mengoptimalkan aplikasi mereka untuk HarmonyOS. Saat ini, meskipun Huawei memiliki AppGallery sebagai alternatif Google Play Store, banyak pengembang masih enggan berinvestasi dalam platform baru yang pasarnya lebih kecil.
Salah satu peluang besar bagi Huawei adalah tingginya komisi Play Store dan App Store, sebesar 15% dari pendapatan aplikasi, angka tersebut lebih rendah dari sebelumnya yang mencapai 30% dari pendapatan aplikasi— beban yang sering dikeluhkan oleh pengembang, terutama di Tiongkok.
Karena itu, Huawei dapat memanfaatkan ini untuk menarik lebih banyak pengembang ke HarmonyOS Next atau AppGallery dengan model bisnis yang lebih murah. Apalagi, jika mereka menawarkan komisi lebih rendah atau memberikan insentif khusus, daya saingnya bisa meningkat.
Selain itu, toko aplikasi pihak ketiga di Tiongkok sering kali mengenakan komisi lebih tinggi, mencapai 40-70%, sehingga pengembang di sana lebih terbuka terhadap alternatif seperti HarmonyOS. Namun, meski strategi ini menjanjikan, model bisnis HarmonyOS Next masih dalam tahap pengembangan dan belum terbukti lebih menarik dibandingkan ekosistem Google dan Apple.
Apakah HarmonyOS Dapat Mengguncang Duopoli Android dan iOS?
Kehadiran HarmonyOS Next memberikan opsi baru di pasar sistem operasi yang selama ini didominasi oleh Android dan iOS. Dengan dukungan kuat di pasar Tiongkok dan pengembangan teknologi yang terus maju, Huawei memiliki peluang untuk mengukir tempat dalam industri OS global. Tetapi untuk menggoyahkan duopoli, mereka harus mengatasi tantangan dalam membangun ekosistem yang kompetitif dan mendapatkan kepercayaan konsumen internasional.
Jika Huawei berhasil memperluas pangsa pasar HarmonyOS di luar Tiongkok dan menarik lebih banyak pengembang aplikasi dengan skema komisi yang lebih menguntungkan, ini dapat memaksa Android dan iOS untuk berinovasi lebih keras. Di sisi lain, keberadaan pemain ketiga ini juga bisa membuka jalan bagi diversifikasi dan kompetisi yang lebih sehat di industri OS.