AstraSatu Indonesia

Digitalisasi Dunia

Integrasi Apple-ChatGPT: Buat Investasi Microsoft di OpenAI Merugi dan Ancam Copilot?​

Apple dan Microsoft sama-sama memiliki hubungan erat dengan OpenAI, perusahaan yang terkenal karena produk model AI ChatGPT mereka. Sayangnya, pendekatan kedua perusahaan dalam memanfaatkan ChatGPT untuk keuntungan mereka sangat berbeda. Seperti apa polemik antara Apple dan Microsoft yang 'berebut' ChatGPT?

Integrasi Apple-ChatGPT: Buat Investasi Microsoft di OpenAI Merugi dan Ancam Copilot?​

Apple mengumumkan kolaborasinya dengan OpenAI untuk mengintegrasikan ChatGPT ke dalam Siri, asisten virtual mereka pada Worldwide Developers Conference (WWDC) lalu. 

 

Tak ketinggalan, seluruh operating system (OS) perangkat Apple, mulai dari iOS 18 di iPhone, iPadOS 18 di iPad, dan MacOS Sequoia di MacBook juga akan terintegrasi dengan model GPT-4o terbaru dari OpenAI yang menjadi cikal bakal Apple Intelligence pada akhir 2024 mendatang. 

 

Menariknya, baik Apple maupun OpenAI dikabarkan tidak mengeluarkan biaya sepeserpun untuk kolaborasi tersebut. 

 

Apple percaya, kerja sama itu akan mendatangkan keuntungan untuk OpenAI, karena ChatGPT akan dipakai oleh ratusan juta pengguna perangkat mereka. Sebaliknya, Apple juga berharap hal ini akan mendorong penjualan device, khususnya untuk pengguna yang tertarik mencoba fitur kecerdasan buatan mereka.

 

Usai integrasi Apple dan ChatGPT tersebut, timbul banyak pertanyaan, bagaimana dengan nasib investasi Microsoft di OpenAI sebesar 11 miliar dollar Amerika Serikat (AS) dan juga produk model AI mereka yakni Copilot?

solen-feyissa-Aj7cDaR6QXs-unsplash.jpg

Gara-gara Apple, Microsoft Bisa Rugi Triliunan Rupiah?

Microsoft telah berinvestasi secara signifikan di OpenAI dalam beberapa tahap. Awalnya, Microsoft melakukan investasi sebesar $1 miliar pada tahun 2019 lalu sebagai bagian dari kemitraan strategis jangka panjang. 

 

Lalu, pada awal 2023, Microsoft kembali meningkatkan investasinya dengan komitmen tambahan sebesar $10 miliar. Total investasi Microsoft ke OpenAI saat ini diperkirakan mencapai sekitar $11 miliar. 

 

Sebagai bagian dari kesepakatan ini, Microsoft mendapatkan hak eksklusif untuk mengkomersialkan teknologi OpenAI melalui layanan cloud Azure, dan teknologi GPT dari OpenAI diintegrasikan ke dalam berbagai produk Microsoft, termasuk Microsoft 365 (melalui fitur seperti Copilot) dan layanan Azure AI.

 

Karenanya, dengan  fakta bahwa Microsoft telah berinvestasi besar-besaran di OpenAI, termasuk mengintegrasikan teknologi Chat-GPT ke dalam produk mereka, seperti Copilot untuk Microsoft 365. Tentu, akan menjadi pukulan bagi Microsoft, jika Apple berhasil memanfaatkan ChatGPT dalam skala besar, utamanya dengan jangkauan pengguna global mereka, dan akan dapat mengurangi keunggulan eksklusivitas yang dipegang oleh Microsoft lewat kemitraannya dengan OpenAI. 

 

Namun demikian, OpenAI akan memiliki kesempatan untuk juga mendapat manfaat dari peningkatan penggunaan ChatGPT di perangkat Apple, yang tentu bisa berkontribusi pada pengembangan lebih lanjut teknologi mereka di masa depan, potensi ini juga akan dirasakan oleh Microsoft sebagai investor utama.

 

Sayangnya, integrasi ChatGPT ke dalam Siri dan perangkat Apple akan dapat mengurangi ketergantungan pengguna pada solusi AI dari Microsoft, seperti Copilot yang telah terhubung mulai dari Word hingga Excel. Utamanya bagi pengguna yang bekerja dalam ekosistem Apple, Copilot mungkin kehilangan daya tariknya, apabila ChatGPT mampu dapat memberikan pengalaman kecerdasan buatan yang serupa atau bahkan lebih baik di perangkat Apple.

 

Keberhasilan kerja sama Apple dan OpenAI juga akan dapat meningkatkan tekanan yang makin kompetitif terhadap Microsoft. Jika Apple berhasil mengimplementasikan AI yang lebih intuitif dan lebih mudah diakses oleh pengguna umum, Microsoft mau tidak mau harus mempercepat inovasi mereka untuk menjaga relevansi Copilot dan solusi AI lainnya.

 

Selain itu, meskipun Apple diklaim tidak mendapatkan keuntungan finansial langsung dari kolaborasi ini, namun peningkatan penjualan perangkat dan loyalitas pengguna mereka akan dapat memberikan keuntungan jangka panjang. Sebab, para pengguna produk Apple tidak perlu membayar atau berlangganan ChatGPT, karenan bisa menggunakannya secara gratis di device mereka.

 

Lagi-lagi, hal ini bisa menjadi faktor penting yang merugikan Microsoft, sebab Apple akan memperkuat posisinya sebagai pemain dominan dalam teknologi AI konsumen, terutama di perangkat pribadi.

 

Banyak pihak khawatir, kerja sama Apple dan OpenAI potensial merugikan Microsoft, utamanya terhadap posisi Copilot. Namun demikian, hasil akhirnya akan sangat tergantung pada bagaimana Microsoft merespons langkah Apple tersebut dan bagaimana kedua perusahaan terus mengembangkan teknologi AI mereka masing-masing.

Woman_with_beret.jpg

Makin Panas; Duel AI Milik Apple vs Microsoft, Siapa Menang?

Tak dimungkiri, integrasi Apple dan ChatGPT berpotensi mengancam posisi Microsoft dan Copilot. Hanya saja, hal tersebut tidak secara otomatis akan mengancam investasi Microsoft di OpenAI menjadi sia-sia atau merugi, dan sekaligus membuat pengembangan Copilot akan terabaikan.

 

Karenanya, sulit untuk memprediksi siapa yang akan menjadi pemenang dalam persaingan kecerdasan buatan antara Apple dan Microsoft. Alasannya, keduanya sama-sama memiliki keunggulan masing-masing. Meski, pada akhirnya, pemenang dalam kompetisi ini akan bergantung siapa yang dapat mengeksekusi strategi kecerdasan buatannya dengan lebih baik.

 

Apalagi, baik Apple maupun Microsoft punya fokus yang berbeda dalam mengemas model Artificial Intelligence-nya sehingga dapat dikonsumsi khalayak luas. Apple cenderung lebih fokus pada pengalaman pengguna yang seamless dan terintegrasi, sedangkan Microsoft memiliki jangkauan yang lebih luas ke dalam bisnis dan enterprise.

Dalam hal kemitraan, seperti halnya Microsoft dengan OpenAI, tentu dapat menjadi faktor penentu. Hanya saja, Apple juga tak bisa dipandang sebelah mata, sebab kolaborasi antara Apple dan OpenAI berpotensi mempercepat pengembangan model AI yang lebih canggih dari sebelumnya.

Hal ini tentu Ini bisa menjadi ancaman serius bagi dominasi Microsoft. Lantaran, Microsoft perlu untuk berinovasi lebih cepat agar tetap kompetitif. Bahkan, Microsoft juga perlu mengalihkan fokus dan sumber daya mereka untuk menghadapi persaingan baru ini, karena bisa berdampak pada pengembangan Copilot dan produk kecerdasan buatan mereka lainnya.

andrew-neel-hZkOZGtlA5w-unsplash.jpg

Tak Cuma Apple, Kini Microsoft Juga Anggap OpenAI Pesaing Bisnis

Tak hanya Amazon, Apple, Google, dan Meta yang kini dianggap oleh Microsoft sebagai pesaing bisnis. Terungkap dalam dokumen yang diajukan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (Securities and Exchange Commission/SEC) bahwa Microsoft juga memasukkan nama OpenAI ke dalam daftar kompetitor alias pesaing. 

 

Tak diketahui secara persis apa alasan di balik keputusan tersebut. Namun, kuat dugaan bahwa Microsoft tengah berupaya ‘mengelabui’ dugaan monopoli dengan menjadikan OpenAI sebagai kompetitor. 

 

Sebelumnya, Microsoft juga memutuskan keluar dari posisi dewan pengawas di jajaran direksi OpenAI. Microsoft mengatakan bahwa mereka sudah yakin dengan arah kebijakan OpenAI, sehingga tidak perlu lagi mengambil posisi sebagai pengawas. 

 

Microsoft sendiri masuk ke dalam jajaran direksi OpenAI usai kejadian pemecatan bos OpenAI Sam Altman pada 2023 lalu. Microsoft yang berada di pihak Sam Altman, kemudian merekrut bos OpenAI itu setelah dipecat dari perusahaannya. 

 

Namun, Sam Altman kemudian kembali menjadi CEO OpenAI dan Microsoft sebagai pihak yang menggelontorkan dana besar untuk OpenAI, melakukan sejumlah perombakan setelah kejadian pemecatan tersebut.

 

Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat pun menduga, kesepakatan yang dibuat Microsoft dengan OpenAI tersebut disusun secara khusus untuk menghindari penyelidikan anti-monopoli. Karenanya, penyelidikan terpisah terhadap kesepakatan AI Microsoft lainnya untuk potensi masalah anti-monopoli akan dilakukan.

Artikel Sebelumnya
Berlangganan buletin kami untuk pembaruan
Astra Digital

Quick Menu

Lainnya

© 2025 AstraDigital

Punya Pertanyaan?

Terhubung dengan kami

Globe