AstraSatu Indonesia

Digitalisasi Dunia

Kolaborasi dengan Shopee; YouTube Rilis Fitur Shopping untuk Saingi TikTok?​

Belum lama ini, YouTube meluncurkan fitur belanja hasil kolaborasi dengan Shopee. Apakah peluncuran fitur ini strategi YouTube bersaing dengan TikTok di pasar e-commerce.

Kolaborasi dengan Shopee; YouTube Rilis Fitur Shopping untuk Saingi TikTok?​

Saat ini, tren belanja online terus berkembang, dan platform media sosial pun makin aktif memanfaatkan peluang di sektor e-commerce. Salah satu langkah terbaru yang cukup menarik perhatian adalah kolaborasi YouTube dengan Shopee menghadirkan fitur belanja langsung atau live shopping

Fitur ini memungkinkan kreator untuk menjual produk secara langsung selama siaran live di YouTube, yang pertama kali diimplementasikan oleh Channel YouTube milik selebritas Melanie Ricardo, pada 26 April 2022 lalu. Meski, fitur ini sendiri sejatinya baru resmi dirilis ke publik tanah air pada 18 September 2024 kemarin, setelah peluncurannya di Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Langkah ini jelas memicu spekulasi bahwa YouTube ingin memperluas kapabilitasnya di pasar e-commerce, terutama untuk bersaing dengan TikTok yang sudah lama dikenal sebagai platform terdepan dalam fitur live shopping

Lantas, apakah kolaborasi ini akan cukup untuk menggoyang dominasi TikTok di ranah e-commerce dan live streaming atau yang kini dikenal juga dengan live commerce

download.png

Memahami Fitur Belanja Terbaru YouTube

Fitur belanja di YouTube memungkinkan penonton untuk membeli produk secara langsung dari platform tanpa harus berpindah ke situs atau aplikasi lain. Sayangnya, ketika fitur ini dicoba, pengguna masih diarahkan keluar YouTube menuju Shopee. 

Kembali ke fitur, terobosan ini sebenarnya merupakan bagian dari evolusi YouTube untuk merambah ke dunia e-commerce yang berkembang pesat. Sebab, kreator dapat menampilkan produk yang ditawarkan kepada audiens, disertai dengan tautan langsung yang mengarahkan penonton untuk melakukan pembelian melalui Shopee, baik itu melalui video-video yang diunggah atau ketika sesi live streaming berlangsung.

Selain itu, inovasi ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan kenyamanan kepada pengguna, tetapi juga memperkuat ekosistem YouTube. Dengan basis pengguna aktif harian yang sangat besar, YouTube memiliki potensi besar untuk mengintegrasikan aktivitas komersial seperti belanja online ke dalam platform video yang sudah mapan. Shopee pun, sebagai mitra e-commerce, juga diuntungkan melalui kolaborasi ini karena dapat memperluas cakupan pasarnya dan mempermudah pengalaman belanja bagi penggunanya. 

Sebagai gambaran menurut data Statista, per April 2024 lalu, Indonesia berada di urutan keempat dunia dengan 139 juta pengguna YouTube, di bawah India, Amerika Serikat, dan Brasil. Proporsi pengguna YouTube di Indonesia tahun Juni 2023 lalu jika dibagi berdasarkan kelompok usia yakni: Gen Z (19-25 tahun) sebesar 30 persen, Milenial (26-32 tahun) sebesar 28 persen, Gen X (33-39 tahun) sebesar 15 persen, dan di bawah 18 tahun sebesar 13 persen.

Tidak hanya itu, kreator konten juga mendapatkan keuntungan dari fitur ini. Mereka dapat memonetisasi siaran langsung mereka dengan lebih mudah melalui penjualan produk langsung kepada audiens mereka. Kolaborasi ini secara efektif menghubungkan dunia hiburan dan belanja, di mana penonton dapat menikmati konten sekaligus berbelanja produk yang mereka lihat dalam waktu nyata. 

Bagi YouTube, ini adalah langkah strategis untuk menjelajahi lebih banyak peluang monetisasi, terutama mengingat peningkatan tren belanja melalui media sosial selama beberapa tahun terakhir.

YouTube+TikTok.png

Dampak Kolaborasi YouTube dan Shopee ke TikTok

TikTok, platform video pendek asal China ini diakui atau tidak telah berhasil mendominasi pasar e-commerce melalui fitur dan pengalaman live shopping yang digemari pengguna, terutama di Asia. Fitur ini memungkinkan pengguna TikTok untuk berbelanja produk yang dipromosikan oleh kreator secara langsung selama siaran live

Tak heran, dengan pendekatan yang interaktif dan mudah digunakan, TikTok telah berhasil menarik banyak brand dan kreator konten untuk memanfaatkan platformnya sebagai saluran pemasaran dan penjualan.

Namun, dengan hadirnya kolaborasi YouTube dan Shopee, persaingan di sektor ini makin ketat. Apalagi, YouTube, sebagai salah satu platform video terbesar di dunia dengan miliar pengguna bulanan, dan punya basis pengguna yang lebih besar dibandingkan TikTok. 

Selain itu, YouTube juga memiliki segmen audiens yang lebih beragam, mulai dari remaja hingga orang dewasa yang lebih tua. Basis pengguna ini bisa menjadi keuntungan signifikan bagi YouTube dalam menarik audiens yang lebih luas untuk berbelanja selama sesi live shopping .

Meski TikTok unggul dalam menyederhanakan pengalaman live shopping, namun YouTube justru bisa memberikan nilai lebih melalui konten yang lebih panjang dan mendalam. Kreator di YouTube juga memiliki lebih banyak waktu untuk menjelaskan produk secara detail dan memberikan demonstrasi, yang dapat membantu meningkatkan kepercayaan konsumen dan mendorong pembelian. 

Ditambah lagi, Shopee, sebagai platform e-commerce yang sudah mapan di Asia Tenggara, memiliki jaringan yang luas dan infrastruktur yang mendukung untuk memfasilitasi transaksi dalam jumlah besar .

Walau demikian, TikTok tetap menjadi kompetitor kuat. Platform ini menawarkan pengalaman pengguna yang sangat mulus dan intuitif, terutama bagi generasi muda yang lebih terbiasa dengan format video pendek. Untuk bersaing, YouTube perlu mengoptimalkan fitur belanja mereka agar lebih interaktif dan menarik bagi audiens yang terbiasa dengan kecepatan dan fleksibilitas TikTok.

Bulk-Tagging.png

Pengalaman Pengguna: Siapa yang Lebih Menyenangkan?

Dalam hal pengalaman pengguna, baik TikTok maupun YouTube menawarkan kelebihan dan keunikannya masing-masing. TikTok memiliki keunggulan dalam hal kesederhanaan dan interaktivitas. Pengguna dapat dengan cepat melihat produk, mendapatkan rekomendasi, dan langsung membeli tanpa banyak gangguan. 

Fitur-fitur seperti integrasi obrolan langsung dan reaksi real-time dari pengguna lain juga meningkatkan keterlibatan dan memberikan rasa urgensi dalam pembelian.

Sementara, YouTube membawa pengalaman yang berbeda. Dengan durasi video yang lebih panjang dan format yang lebih fleksibel, YouTube memungkinkan kreator untuk memberikan ulasan produk yang lebih mendalam, mendemonstrasikan produk secara detail, dan bahkan menambahkan elemen-elemen hiburan yang lebih terstruktur selama sesi live shopping

Selain itu, kolaborasi dengan Shopee juga memungkinkan pengguna untuk menikmati integrasi belanja yang lebih kuat di pasar Asia Tenggara, di mana Shopee telah menjadi platform belanja online utama.

Sedangkan, bagi kreator, YouTube menawarkan fitur yang lebih canggih dan beragam untuk berinteraksi dengan penonton. Fitur-fitur seperti super chat, donasi, dan berbagai opsi monetisasi lainnya memberikan kreator lebih banyak cara untuk menghasilkan pendapatan dari konten mereka. 

Bahkan, integrasi dengan Shopee memungkinkan kreator untuk menargetkan segmen pasar yang lebih luas dan menjual produk dengan cara yang lebih efisien .

Hanya di sisi lain, ada tantangan yang merintang, tantangan utama bagi YouTube adalah membangun kembali loyalitas pengguna yang sudah nyaman dengan fitur live shopping TikTok. Anak-naka muda yang aktif di TikTok pun mungkin memandang YouTube sebagai platform yang lebih kaku dan kurang interaktif dibandingkan TikTok, terutama dalam hal format video pendek yang digemari.

TikTok-vs-YouTube-a42ac0c72a4f4b1d9da8b7ae85b4205e.jpg

Apakah YouTube Akan Mampu Menggoyang Kedigdayaan TikTok?

Pertanyaan besar yang muncul dari kolaborasi ini adalah apakah YouTube mampu menggoyang dominasi TikTok di pasar live shopping. Jawabannya masih belum pasti, tetapi ada beberapa faktor yang bisa mendukung kesuksesan YouTube di sektor ini. 

Pertama, dengan basis pengguna yang besar dan beragam, YouTube memiliki potensi untuk mencapai audiens yang lebih luas dibandingkan TikTok. Selain itu, kolaborasi dengan Shopee memperkuat posisi YouTube di pasar Asia Tenggara, di mana TikTok juga memiliki pengaruh besar .

Namun, kesuksesan YouTube dalam menghadirkan pengalaman live shopping yang interaktif dan menarik akan sangat bergantung pada seberapa baik platform ini dapat bersaing dengan kecepatan dan kepraktisan TikTok. Sebab, tak sedikit pengguna saat ini menginginkan pengalaman yang cepat, mudah, dan menyenangkan, dan YouTube perlu menyesuaikan fitur-fitur belanjanya untuk memenuhi harapan ini .

Sebagai penutup, kolaborasi dengan Shopee ini adalah langkah yang menjanjikan, tetapi YouTube masih harus terus berinovasi dan meningkatkan fitur-fitur belanjanya jika ingin benar-benar menggoyang dominasi TikTok di pasar live shopping.

Artikel Sebelumnya
Berlangganan buletin kami untuk pembaruan
Astra Digital

Quick Menu

Lainnya

© 2025 AstraDigital

Punya Pertanyaan?

Terhubung dengan kami

Globe