Digitalisasi Dunia
Microsoft Pilih Jalan Sendiri dalam Dunia AI, Apa Artinya untuk Dunia Teknologi?
6 Mei 2025
Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan antara Microsoft dan OpenAI telah menjadi salah satu kemitraan yang berpengaruh dalam dunia teknologi. Kemitraan antara Microsoft dan OpenAI dimulai pada tahun 2019, Microsoft telah berinvestasi lebih dari $13 milliar untuk mendukung pengembangan GPT. Kerja sama ini menciptakan produk-produk seperti Copilot, Bing AI, dan layanan Azure OpenAI Service. Sebagai imbalannya, OpenAI mempercepat laju inovasi Microsoft diberbagai lini produk.

Namun, seiring waktu, mulai muncul ketegangan antara Microsoft dengan OpenAI. Ketegangan muncul ketika OpenAI menolak membagikan dokumentasi terkait pengembangan model reasoning o1, menandakan bahwa hubungan simbiosis yang dulu saling menguntungkan mulai bertransformasi menjadi potensi rivalitas.
Transformasi Microsoft ke Arah Mandiri
Membaca dinamika ini, Microsoft memahami bahwa untuk bertahan di ekosistem AI mereka saat ini tidak bisa dilakukan dengan terus berlindung di balik bayang-bayang pihak lain. Mereka membutuhkan kepemilikan penuh atas teknologi, arah pengembangan, dan peta jalan inovasinya sendiri.
Untuk mewujudkan kemandirian di dunia AI, Microsoft mengembangkan berbagai model yang disesuaikan dengan kebutuhan dari perangkat kecil hingga pusat data besar. Strategi ini memungkinkan mereka menguasai berbagai segmen pasar seperti enterprise, mobile, embedded, dan hybrid, sekaligus memperkuat posisi mereka sebagai pemain utama dalam industri AI global.
Perusahaan ini berinvestasi besar pada infrastruktur superkomputer, memperluas jaringan Azure dengan klaster GPU NVIDIA H100 dan H200, serta menyusun roadmap pengembangan Large Language Model (LLM) mereka sendiri, melalui pengembangan model-model seperti Phi Series, MAI-1, Orca, dan Deucalion.
Langkah ini menandai transisi Microsoft dari mitra strategis OpenAI menjadi pesaing yang siap bersaing di masa depan.
Model AI Yang Menjadi Kunci Independensi Microsoft: Dari Phi, Orca, MAI-1, hingga Deucalion
Phi Series
Phi Series adalah keluarga model AI ringan yang dirancang untuk perangkat dengan daya dan komputasi terbatas, seperti smartphone dan laptop. Phi-4, model terbaru dengan 14B parameter, unggul dalam penalaran kompleks dan natural language processing (NLP). Sebelumnya, model Phi-3, seperti Phi-3 Mini dan Phi-3 Small, menawarkan kemampuan serupa meski dengan parameter lebih kecil. Phi-3 Vision, dengan 4,2 miliar parameter, juga bisa memahami teks dan gambar, mendukung aplikasi seperti analisis visual.
Microsoft Artificial Intelligence-1 (MAI-1)
MAI-1 adalah model besar dengan lebih dari 500 miliar parameter, dirancang untuk bersaing dengan GPT-4 dan Gemini. MAI-1 unggul dalam penalaran, generasi teks, dan analisis data. Microsoft berencana menyematkan MAI-1 pada produk mereka, seperti Copilot dan Azure AI, untuk memperkuat posisi mereka dalam persaingan AI global.
Orca
Orca adalah model kecil yang dilatih dari GPT-4 untuk bekerja di perangkat hemat daya, memberikan kemampuan reasoning yang kuat meski dengan sumber daya terbatas. Model ini ideal untuk edge computing dan aplikasi mobile enterprise. Orca menjadi bagian dari tren industri AI, di mana perusahaan seperti Google dan Meta juga mengembangkan model kecil dengan performa tinggi.
Deucalion
Deucalion adalah model AI yang memperkuat Copilot dengan kemampuan reasoning yang lebih dalam. Fokusnya pada pemahaman konteks dan interpretasi instruksi kompleks, menjadikannya lebih akurat dan responsif. Berbeda dengan Orca yang lebih umum, Deucalion didesain khusus untuk meningkatkan integrasi reasoning dalam Copilot.
Dampak Strategis dari Bisnis dan Teknologi Global
Dengan memperluas investasi pada pengembangan model AI internal, Microsoft memperkuat posisinya dan memperoleh fleksibilitas untuk mengembangkan produk seperti Copilot, Azure, dan Bing AI tanpa bergantung sepenuhnya pada pihak lain. Strategi ini berpotensi mengurangi biaya lisensi dan mempercepat inovasi, sekaligus memecah dominasi OpenAI dan Google DeepMind, sehingga mendorong kompetisi yang lebih sehat serta memberikan manfaat bagi ekosistem developer dan enterprise.
Namun, perjalanan menuju kemandirian penuh di dunia AI tidak tanpa tantangan. Microsoft harus mengelola investasi besar untuk membangun superkomputer dan mengembangkan model internal, sambil bersaing ketat dengan raksasa teknologi lain yang lebih dulu bergerak. Kecepatan inovasi global menuntut Microsoft bergerak agresif agar tidak tertinggal, menjadikan perjalanan ini penuh risiko sekaligus peluang besar.