AstraSatu Indonesia

Digitalisasi Dunia

NVIDIA dan Market Cap Swing Terbesar Dalam Sejarah, Sengketa Qualcomm-ARM

Perkembangan GenAI yang begitu cepat membuat pasar menaruh harapan besar pada GenAI. Hal ini menyebabkan beberapa perubahan signifikan di industri chip. Mulai dari NVIDIA yang menjadi perusahaan yang pernah mengalami market swing terbesar dalam sejarah, hingga sengketa lisensi ARM dan Qualcomm...

NVIDIA dan Market Cap Swing Terbesar Dalam Sejarah, Sengketa Qualcomm-ARM

Perkembangan pesat Generative AI (GenAI) telah menjadi katalis dalam transformasi teknologi global. Dengan kemampuannya mengolah data besar untuk menciptakan solusi inovatif, GenAI tidak hanya mempercepat inovasi, tetapi juga mengubah dinamika pasar secara mendalam, khususnya di sektor semikonduktor. Teknologi ini membawa peluang besar, tetapi juga tantangan yang signifikan bagi pelaku industri. 

 

GenAI dan Fluktuasi Pasar Saham  

Optimisme pasar saham terhadap teknologi, khususnya AI, telah menjadikan saham dari perusahaan-perusahaan teknologi papan atas meningkat pesat. 

 

Saham perusahaan Magnificent Seven, yaitu Alphabet, Amazon, Apple, Meta, Microsoft, NVIDIA, dan Tesla, rata-rata naik 111% pada tahun 2023. Sementara NVIDIA, sebagai salah satu pemasok chip GPU berkemampuan AI di dunia, sahamnya berhasl naik hingga 239% pada tahun 2023. 

 

Dalam waktu dua tahun saja sejak debut ChatGPT, harga saham NVIDIA telah melonjak sekitar 800%. Nilai pasar NVIDIA pun mencapai 3.3 triliun USD per November 2024, dengan pertumbuhan saham mencapai 154% selama tahun 2024 ini. 

 

Namun, menariknya, NVIDIA juga memegang rekor sebagai perusahaan yang mengalami kenaikan dan penurunan market cap terbesar dalam satu hari perdagangan. Hal ini pun pernah terjadi beberapa kali, terutama ketika ada berita besar atau pengumuman yang berkaitan dengan perusahaan ini, seperti peluncuran produk baru, laporan keuangan yang mengejutkan, atau perubahan tren pasar.

 

Sebagai contoh, pada tanggal 31 Juli 2024, NVIDIA mencatatkan peningkatan market cap sebesar 330 miliar USD dalam sehari. Dua bulan kemudian, tepatnya pada 3 September 2024, perusahaan ini justru mengalami penurunan market cap sebesar 279 miliar USD dalam sehari.

 

Saham NVIDIA mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebesar $148 di awal November kemarin, karena tingginya permintaan GPU yang dibutuhkan untuk pekerjaan AI. Chip terbaru Nvidia, Blackwell, sangat diminati sehingga dapat dipesan terlebih dahulu dan dipesan hingga 12 bulan.

 

Meskipun fluktuasi ini terlihat ekstrem, tapi sebenarnya kedudukan NVIDIA di sektor ini tetap tak tergoyahkan. 

 image.png 

Implikasi pada Industri dan Sektor Lain 

Fluktuasi nilai pasar perusahaan teknologi besar, seperti NVIDIA, memiliki dampak signifikan bagi berbagai sektor. Kenaikan nilai saham perusahaan ini dapat menarik lebih banyak investor untuk menanamkan modal di sektor teknologi, yang pada gilirannya mendorong inovasi dan pertumbuhan. Sebaliknya, penurunan nilai saham dapat menghambat investasi dan memperlambat inovasi. 

  

Industri lain yang sangat bergantung pada teknologi yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan besar ini juga turut rentan terhadap fluktuasi pasar. Misalnya, industri otomotif yang bergantung pada chip NVIDIA untuk kendaraan otonom akan merasakan dampak langsung dari perubahan harga dan ketersediaan chip tersebut. 

 

Begitu pula dengan industri kesehatan, yang mengandalkan teknologi AI untuk diagnosis dan perawatan; fluktuasi harga dan pasokan chip dapat memengaruhi kemampuan sektor ini dalam mengembangkan teknologi medis terbaru. 

 

Di sisi lain, industri manufaktur yang memanfaatkan semikonduktor untuk otomatisasi dan sistem kontrol canggih juga sangat rentan terhadap gangguan pasokan chip. Perubahan harga atau kekurangan pasokan bisa memperlambat produksi serta inovasi di pabrik-pabrik modern. 

  

Singkatnya, fluktuasi nilai pasar perusahaan-perusahaan teknologi besar dapat memicu efek domino yang luas, mempengaruhi bukan hanya perusahaan itu sendiri, tetapi juga berbagai industri lain yang bergantung pada teknologi mereka. 

 

Sengketa Lisensi Qualcomm vs ARM 

Perselisihan antara Qualcomm dan ARM berakar dari akuisisi Nuvia oleh Qualcomm pada tahun 2021. ARM menuduh Qualcomm telah melanggar perjanjian lisensi dengan menggunakan teknologi Nuvia tanpa izin.   

 

Konflik ini didorong oleh perbedaan strategi bisnis antara kedua perusahaan, di mana Qualcomm berupaya mengurangi ketergantungan pada ARM dengan mengembangkan ekosistem chipnya sendiri, sementara ARM berusaha mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar.  

 

Jika tidak ada kesepakatan damai, perselisihan ini berpotensi berlanjut ke pengadilan, dengan konsekuensi yang belum pasti bagi kedua perusahaan dan industri semikonduktor secara keseluruhan. 


Implikasi pada Industri dan Sektor Lain 

Konflik antara Qualcomm dan ARM berpotensi menyebabkan fragmentasi di pasar teknologi, terutama di sektor smartphone dan perangkat mobile. Jika Qualcomm mengurangi ketergantungannya pada ARM dan mengembangkan chip-nya sendiri, ini bisa mengarah pada adanya dua platform chip yang bersaing. Hal ini dapat menambah ketidakpastian bagi produsen perangkat yang bergantung pada teknologi ARM, memperlambat inovasi, dan meningkatkan biaya produksi, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi harga dan ketersediaan produk bagi konsumen. 

 

Industri otomotif dan Internet of Things (IoT) juga dapat merasakan dampak signifikan dari perselisihan ini. Di sektor otomotif, produsen kendaraan otonom yang mengandalkan chip semikonduktor untuk teknologi mereka akan menghadapi ketidakpastian pasokan chip, yang bisa memperlambat pengembangan dan produksi kendaraan otonom. Demikian juga dengan industri IoT, yang bergantung pada semikonduktor efisien, yang dapat terhambat oleh gangguan pasokan chip ARM, mengingat semakin banyak perangkat IoT menggunakan arsitektur ARM untuk efisiensi daya dan komputasi. 

 

Industri data center dan cloud computing juga berisiko terpengaruh oleh ketegangan ini. Perusahaan-perusahaan yang mengandalkan chip ARM untuk efisiensi energi dalam server mereka, seperti di Amazon Web Services bisa menghadapi kendala dalam kapasitas produksi atau peningkatan biaya. Ketidakpastian dalam pasokan chip dapat memperlambat inovasi teknologi dan memperburuk kerentanan terhadap ancaman keamanan. 

 

Secara keseluruhan, perselisihan antara Qualcomm dan ARM berpotensi memicu dampak yang signifikan tidak hanya bagi kedua perusahaan tersebut, tetapi juga bagi industri teknologi secara keseluruhan. 

 

Oleh karena itu, penyelesaian sengketa ini sangat penting untuk memastikan stabilitas pasokan semikonduktor dan menjaga kelangsungan inovasi di berbagai sektor industri. Dengan demikian, langkah-langkah yang diambil oleh kedua perusahaan untuk mencapai kesepakatan damai akan memiliki dampak jangka panjang yang menentukan bagi masa depan teknologi global.

 

 

 

Artikel Sebelumnya
Berlangganan buletin kami untuk pembaruan
Astra Digital

Quick Menu

Lainnya

© 2025 AstraDigital

Punya Pertanyaan?

Terhubung dengan kami

Globe