AstraSatu Indonesia

Digitalisasi Dunia

Samsung Galaxy Unpacked 2024: Apa Saja Teknologi Masa Depan yang Dipamerkan?

Usai Apple, kini giliran Samsung unjuk gigi dengan memperkenalkan product line-up terbaru mereka tahun ini lewat Samsung Galaxy Unpacked 2024. Dari smartphone lipat Galaxy Z Fold 6 dan Z Flip 6; wearable IoT seperti Watch 7, Buds, dan Smart Ring; hingga Galaxy AI.

Samsung Galaxy Unpacked 2024: Apa Saja Teknologi Masa Depan yang Dipamerkan?

Lewat ajang Galaxy Unpacked 2024 lalu, Samsung resmi memperkenalkan sederet produk masa depan unggulannya. Mulai dari smartphone flip generasi terbaru, Galaxy Z Fold 6 dan Z Flip 6, perangkat wearable Internet of Things (IoT) yang makin canggih, seperti Smart Ring, Watch 7, dan Buds. 

Tak hanya itu saja, raksasa teknologi asal Korea Selatan ini juga mengumumkan upgrade dari Bixby, virtual assistant buatan Samsung yang sebelumnya telah diintegrasikan dengan Galaxy AI. 

Peningkatan kemampuan Bixby ini diyakini akan mengubah cara pengguna berinteraksi dengan teknologi ke depannya. Lantas, apa saja teknologi masa depan yang dipamerkan?

Foto Web ADI (16).png

Integrasi Galaxy AI dan Peningkatan Bixby dengan Fitur Generative AI

Pada saat meluncurkan Galaxy S24 di awal tahun lalu. Samsung telah mengumumkan bahwa Galaxy AI akan terintegrasi dengan Bixby. Dengan integrasi ini, pengguna dapat menggunakan Bixby dengan cepat dan mudah, hanya dengan berbicara saja untuk kegiatan sehari-hari mereka.

 

Misalnya, untuk mengaktifkan Live Translate atau fitur interpreter saat sedang berbicara dengan bahasa asing, pengguna hanya cukup mengucapkan, “Hai Bixby, aktifkan Interpreter,” nantinya fitur tersebut akan aktif dengan sendirinya. 

 

Terbaru, dalam Galaxy Unpacked 2024 lalu, Samsung juga menginformasikan bahwa mereka akan meningkatkan kemampuan Bixby dengan Generative AI yang signifikan. Salah satunya adalah penggunaan Large Language Model (LLM) milik Samsung, yang dinamakan Samsung Gauss. 

 

Model ini dirancang khusus untuk meningkatkan pemahaman bahasa alami Bixby, sehingga memungkinkan asisten virtual ini menjawab perintah suara yang lebih kompleks dan mendalam. Update ini juga tidak hanya akan meningkatkan kemampuan Bixby dalam menanggapi kueri, tapi juga mengembalikan peran vitalnya dalam ekosistem Samsung. 

 

Upaya peningkatan fitur Generatif AI merupakan langkah serius Samsung untuk membuat Bixby menjadi lebih intuitif, dan siap mendampingi pengguna mereka berinteraksi dengan teknologi masa depan. 

 

Samsung juga menyebut, peningkatan kemampuan AI itu salah satunya akan membuat Bixby dapat lebih memahami konteks yang lebih baik dan memiliki kemampuan multitasking yang lebih cerdas, serta menjadikannya lebih pintar dan lebih responsif terhadap kebutuhan pengguna.

 

Jika berjalan sesuai rencana dan tidak ada halangan, di tahun 2025 mendatang Bixby yang baru akan lahir kembali menjadi lebih dari sekadar asisten virtual biasa. Versi terbaru dari Bixby yang sudah ditingkatkan akan diluncurkan bersamaan dengan seri Galaxy S25 pada awal 2025. 

 

Samsung berharap, dengan peningkatan Bixby ini dapat membuatnya bersaing lebih efektif dengan Siri di perangkat Apple, Google Assistant hingga ChatGPT. 

 

Bahkan, Samsung juga tengah mempertimbangkan untuk mengembangkan aplikasi Bixby yang dapat diakses di perangkat non-Samsung lainnya. Tujuannya, untuk memperluas pengguna Bixby dan memberikan lebih banyak data untuk melatih AI mereka, demi meningkatkan kinerja asisten virtual tersebut.

 

Untuk diketahui, Bixby sendiri dikembangkan oleh Samsung sejak tahun 2017 silam, yaitu tepatnya saat peluncuran Galaxy S8 series. Bixby awalnya digadang-gadang sebagai pengganti S Voice assistant

 

Dalam beberapa tahun terakhir, Samsung terus berupaya untuk meningkatkan Bixby dengan peluncuran update besar, seperti Bixby 2.0 pada 2017 dan Bixby 3.0 dengan One UI 3 pada 2021 lalu.

Foto Web ADI (7).png

Lebih Cerdas, Upgrade Teknologi AI di Kamera Perangkat Samsung

Samsung konsisten membawa fitur AI pada kamera di berbagai lini produk mereka untuk meningkatkan kualitas fotografi, baik di segmen flagship maupun kelas menengah. Beberapa seri Samsung yang dilengkapi dengan fitur AI pada kamera mulai dari Galaxy S Series, Galaxy Note Series, Galaxy Z Series, Galaxy A Series, Galaxy M Series.

Dalam Galaxy Unpacked 2024 Juni lalu, Samsung memperkenalkan beberapa update penting terkait dengan kemampuan AI mereka di dalam hal fotografi utamanya untuk kelas produk premium mereka. Fokus utama dari pembaruan ini adalah kemampuan kamera, yang makin canggih berkat integrasi AI. 

  • Saran Mode Fotografi Otomatis: AI pada kamera iniakan mampu menganalisis lingkungan secara real-time dan memberikan rekomendasi otomatis terkait mode fotografi yang paling sesuai. Contohnya, saat mendeteksi kondisi pencahayaan yang rendah, AI akan mengaktifkan mode malam atau menyesuaikan pengaturan ISO untuk menghasilkan foto yang lebih jelas dan tajam.

     

  • Pengenalan Subjek yang Makin Akurat: AI pada kamera juga lebih dapat diandalkan untuk mengenali berbagai jenis subjek seperti hewan peliharaan, makanan, atau pemandangan. Kamera akan dapat secara otomatis memilih filter dan efek yang paling sesuai, sehingga hasil foto lebih menonjolkan elemen visual yang diinginkan.

     

  • Zoom Ditingkatkan dengan AI: Pembaruan ini juga mencakup peningkatan pada fitur zoom yang memanfaatkan AI. Teknologi ini memungkinkan kamera untuk memperbaiki detail yang hilang, dan menghasilkan gambar yang lebih tajam meskipun dalam mode pembesaran maksimum.

     

  • Pengeditan Gambar Generatif: Dengan fitur "Generative Edit," yang memanfaatkan AI ini memungkinkan pengguna mengedit foto dengan mudah. Fitur ini mendukung pengeditan seperti menghapus objek, memperbaiki komposisi gambar, dan meningkatkan kualitas foto secara otomatis.

     

  • Pengurangan Noise yang Lebih Baik: AI juga berfungsi untuk mengurangi noise pada foto yang diambil dalam kondisi pencahayaan rendah. Dengan teknologi ini, kamera dapat menggabungkan beberapa frame untuk menghasilkan gambar yang lebih halus tanpa kehilangan detail penting.

Samsung-S24-Ultra-5G-Battery-Life-1.jpg

AI untuk Manajemen Perangkat yang Lebih Efisien

Tak hanya memberikan update kemampuan AI yang disematkan di kamera perangkatnya, Samsung juga menggunakan AI untuk mengoptimalkan kinerja dan efisiensi daya perangkat. Beberapa fitur manajemen perangkat yang diperbarui, seperti:

  • Optimisasi Kinerja dan Konsumsi Daya: Sekarang, AI di perangkat Samsung jauh lebih cerdas dalam menyesuaikan pengaturan perangkat berdasarkan pola penggunaan user. Fitur ini memastikan device berjalan pada efisiensi optimal, yang tidak hanya memperpanjang masa pakai baterai tapi juga menjaga performa perangkat tetap stabil bahkan di bawah penggunaan yang intensif.

     

  • Prediksi dan Rekomendasi Penggunaan: AI juga dapat memberikan prediksi yang lebih akurat dan rekomendasi terkait penggunaan aplikasi dan pengaturan perangkat. Contohnya, AI bisa merekomendasikan user untuk menutup aplikasi yang tidak digunakan guna menghemat daya, atau menyarankan mode daya tertentu berdasarkan kebiasaan penggunaan sehari-hari.

     

  • Pengaturan Daya yang Dinamis: AI juga berperan dalam pengelolaan daya yang lebih dinamis, di mana perangkat secara otomatis menyesuaikan performa CPU, GPU, dan RAM sesuai dengan aplikasi yang sedang digunakan. Ini memastikan kinerja optimal tanpa mengorbankan daya tahan baterai, memberikan keseimbangan sempurna antara kinerja dan efisiensi.

Foto Web ADI (6).pngPrediksi dan Tantangan Samsung Melawan Produsen China

Samsung Galaxy Unpacked 2024 memang membawa berbagai inovasi dan teknologi canggih untuk saat ini serta masa depan. Dari smartphone flip terbaru, Galaxy Z Fold 6 dan Z Flip 6, Smart Ring, Watch 7, dan Buds hingga upgrade kemampuan AI di device Samsung yang mengesankan. 

Reaksi terhadap produk-produk yang diperkenalkan dalam Galaxy Unpacked 2024 pun menuai respons positif. Banyak dari tech reviewers yang memuji durabilitas Galaxy Z Fold 6 dan Z Flip 6, dan peningkatan performanya berkat prosesor Snapdragon 8 Gen 3. 

Namun, tak sedikit kritikus angkat bicara soal harga tinggi yang akan menjadi penghalang bagi banyak konsumen. Contohnya, Galaxy Z Fold 6 yang dibanderol dengan harga yang hampir setara dengan sebuah laptop premium, dan tentu akan sulit dijangkau oleh konsumen di segmen menengah ke bawah. 

Selain itu, di tengah prediksi IDC bahwa penjualan gadget lipat secara global yang diperkirakan akan mencapai 50 juta unit di akhir tahun 2024 ini, dengan Samsung yang akan menguasai pasar terbesar. Di mana, produk seperti Galaxy Z Fold 6 dan Z Flip 6 akan menjadi pendongkrak penjualan smartphone asal Korea Selatan tersebut di segmen premium. 

Namun di lain sisi, Samsung juga menghadapi persaingan ketat dari produsen China seperti Xiaomi dan Oppo hingga Huawei yang memiliki produk smartphone lipat dengan harga lebih terjangkau, dan punya spesifikasi yang sama tinggi dengan produk-produk Samsung. 

Tak terkecuali, di segmen mid-range dan entry-level, Samsung juga menghadapi tantangan yang sama.  Persaingan dari produsen China makin menggerus, dan menekan market Samsung utamanya di pasar negara berkembang, seperti India dan Asia Tenggara termasuk Indonesia.

Sebagai penutup, Samsung perlu untuk waspada mempertahankan posisinya sebagai market leader di tengah kompetisi yang makin sulit, dengan terus mengembangkan berbagai teknologi terbaru. Mulai dari smartphone lipat, juga produk lainnya yang lebih canggih, sambil tetap menjaga durabilitas dan kualitas premium yang menjadi ciri khas produknya. 

Artikel Sebelumnya
Berlangganan buletin kami untuk pembaruan
Astra Digital

Quick Menu

Lainnya

© 2025 AstraDigital

Punya Pertanyaan?

Terhubung dengan kami

Globe