AstraSatu Indonesia

Digitalisasi Dunia

Video Pendek Makin Populer, Bagaimana YouTube Merespons?

Dengan makin populernya video pendek, persaingan di dunia platform video pun makin ketat. Munculnya platform-platform baru seperti TikTok memaksa YouTube untuk berinovasi agar tetap menjadi pemimpin pasar.

Video Pendek Makin Populer, Bagaimana YouTube Merespons?

Popularitas video pendek terus meroket, didorong oleh dominasi platform media sosial yang mengubah cara perusahaan memasarkan produk dan cara pengguna menikmati konten video. Tren ini juga membuka peluang baru bagi kreator konten di seluruh dunia.

YouTube, sebagai salah satu raksasa platform video pun, tidak tinggal diam. Mereka merespons dengan meluncurkan YouTube Shorts, sebuah fitur yang dirancang untuk mengikuti tren video pendek yang digandrungi oleh generasi muda, dan bahkan bisa dimonetisasi layaknya video YouTube lainnya.

youtube-shorts-7740696_1280.jpg

YouTube Shorts Adaptasi atau Strategi Jangka Panjang?

Country Head YouTube Indonesia, Suwandi Widjaja, mengungkap bahwa YouTube tidak hanya membuat YouTube Shorts untuk mengantisipasi kompetitor seperti TikTok dan Instagram Reels. 

Menurutnya, YouTube melihat bahwa format durasi pendek ini sangat diminati oleh masyarakat, terutama di Indonesia. YouTube Shorts diluncurkan untuk memudahkan pengguna menjadi kreator, dengan durasi video di bawah 60 detik yang mudah dibuat dan digunakan.

Apalagi YouTube adalah satu-satunya platform yang menyediakan video panjang, medium, dan pendek dalam satu tempat. Ini memungkinkan pengguna untuk menemukan berbagai jenis konten dengan mudah. 

Bahkan, YouTube Shorts juga mulai banyak digunakan oleh brand untuk menargetkan segmen tertentu dengan iklan berdurasi pendek yang efektif. Contohnya, Pringles di Amerika Serikat menggunakan iklan 6 detik sebelum Super Bowl dimulai dan mendapatkan hasil yang sangat positif. 

Saat ini, Suwandi mengungkapkan bahwa perkembangan iklan di YouTube sangat positif, dengan banyak brand mulai menggunakan kreator dengan jumlah subscriber yang lebih kecil namun memiliki dampak yang besar.

christian-wiediger-NmGzVG5Wsg8-unsplash.jpg
Perkembangan Pengguna YouTube di Indonesia

Suwandi mengatakan, saat ini YouTube telah menjangkau lebih dari 110 juta pengguna unik harian di Indonesia, yang berarti lebih dari 50 persen pengguna internet di Indonesia mengakses YouTube setiap hari.

Data Statista, per April 2024, Indonesia sendiri berada di urutan keempat dunia dengan 139 juta pengguna YouTube, di bawah India, Amerika Serikat, dan Brasil. Memang, jumlah pengguna tersebut tidak berubah dari periode Januari 2023 lalu.

​Sementara, data lain menyebutkan bahwa pengguna YouTube di Indonesia per tahun Juni 2023 lalu didominasi oleh kelompok usia; Gen Z (19-25 tahun) sebesar 30 persen, dan Milenial (26-32 tahun) sebesar 28 persen, sementara proporsinya adalah Gen X (33-39 tahun) sebesar 15 persen, dan di bawah 18 tahun sebesar 13 persen. ​

Suwandi juga menambahkan, meskipun baru diluncurkan dua tahun lalu, YouTube Shorts  nyatanya telah menunjukkan pertumbuhan yang pesat dengan peningkatan pengguna yang signifikan setiap bulannya. Data secara global, daily views YouTube Shorts saat ini telah melampaui 50 miliar.

Namun, di lain sisi, Ia juga mengakui soal YouTube Premium belum terlalu besar penggunanya di Indonesia, walapun fitur tersebut menawarkan pengalaman tanpa iklan dan akses ke YouTube Music yang lebih maksimal.

9c88.jpg

Saat ini Suwandi, YouTube juga terus mengeksplorasi YouTube Shopping, yang memungkinkan kreator menandai produk dalam video mereka untuk memudahkan pengguna membeli produk tersebut. Fitur ini sudah sukses di Amerika Serikat dan Korea, dan YouTube mempertimbangkan untuk meluncurkannya di Indonesia.

Terbaru, pada 18 September 2024 lalu, YouTube resmi meluncurkan fitur YouTube Shopping di Indonesia, menjadikannya negara pertama di Asia Tenggara yang mengadopsi fitur ini. 

Fitur ini memungkinkan kreator YouTube atau brand untuk menyematkan produk rekomendasi dalam video yang diunggah di saluran YouTube mereka. Transaksi dilakukan melalui integrasi dengan platform e-commerce Shopee, di mana penonton yang tertarik dapat langsung membeli produk yang dipajang oleh creator.

Dalam pernyataan resminya, Ajay Vidyasagar, Direktur Regional APAC YouTube mengatakan bahwa Indonesia dipilih karena potensinya yang besar sebagai ekonomi digital terbesar di kawasan ini. 

Sebab, menurut penelitian Google pada 2023, 78 persen penonton YouTube di Indonesia percaya bahwa rekomendasi dari kreator konten dapat mempengaruhi keputusan pembelian mereka, dan 91 persen penonton mempercayai kreator untuk memberikan informasi yang diperlukan untuk membuat pilihan belanja yang tepat.

Data lain menunjukkan bahwa tahun 2023 lalu, orang-orang di seluruh dunia menghabiskan waktu lebih dari 30 miliar jam untuk menonton video tentang belanja di YouTube. Bahkan, waktu yang dihabiskan untuk menonton video belanja itu meningkat sebesar 25 persen dibandingkan tahun sebelumnya.  ​

pretty-woman-vlogging-about-make-up-brushes.jpg

Tips untuk Kreator dan Brand Berjaya di YouTube

Tak lupa Suwandi berbagi tips, kata dia, konsistensi adalah kunci untuk sukses di YouTube. Kreator dan brand harus mengunggah konten secara teratur dan memastikan judul serta thumbnail menarik. Selain itu, menggunakan Google Trends untuk mengetahui apa yang sedang tren juga dapat membantu meningkatkan visibilitas konten.

Ia juga menegaskan komitmen YouTube untuk terus berinovasi agar tetap relevan di tengah persaingan yang ketat, dengan selalu mendengarkan umpan balik dari kreator dan pengguna untuk memastikan platform ini tetap relevan dan mudah digunakan.

Dengan fitur-fitur seperti YouTube Shorts dan YouTube Shopping, serta strategi iklan yang efektif, YouTube juga berusaha menjadi platform yang aman dan menarik bagi pengguna, kreator, dan brand

Temukan jawaban selengkapnya soal langkah dan strategi jangka panjang YouTube untuk tetap relevan ke depan, dalam sesi DigiTalk bersama YouTube Indonesia yang dipandu oleh Chief of Group Digital Strategy Astra, Paul Soegianto. 

Tonton di sini, dan enjoy the show! 

Artikel Sebelumnya
Berlangganan buletin kami untuk pembaruan
Astra Digital

Quick Menu

Lainnya

© 2025 AstraDigital

Punya Pertanyaan?

Terhubung dengan kami

Globe